Postingan

Laporan Pembuatan Roket Air

LAPORAN PEMBUATAN ROKET AIR Kelompok 4: 1. Arifah Intan P.                  (06) 2. Catra Aditya P.                 (07) 3. Emayama Tuntas D.        (11) 4. Nabila Ayyumna D.         (17) 5. Roudhotul Fatikhah        (21) 6. Thomas Ariesta H.           (23) PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberi kami kemudahan sehingga kami dapat menyelsaikan laporan ini dengan tepat waktu.  Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik.             Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan

Gangguan pada Indera Penglihatan Manusia

Gambar
Gangguan pada Indera Penglihatan Manusia Seseorang yang mempunyai penglihatan yang sehat, akan dapat melihat benda dekat secara jelas pada jarak kira-kira 25 cm atau lebih. Hal ini berarti pada orang normal bayangan yang dibentuk jatuh tepat pada retina. Jika seseorang memiliki gangguan pada penglihatannya maka dia tidak akan dapat melihat objek dengan jelas pada jarak tersebut. Hal ini menyebabkan mereka membutuhkan alat bantu penglihatan berupa kacamata yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya sehingga dapat jatuh tepat pada retina. Seseorang yang tidak bisa melihat suatu benda yang seharusnya dapat dilihat dengan mata normal, itu bertanda mata orang tersebut mengalami gangguan berupa kelainan pada mata. Orang yang bisa melihat dengan normal tanpa bantuan kaca mata disebut emetropi. A. Rabun Dekat (Hipermetropi) Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak dekat (± 25 cm) dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di belak

Teleskop

Gambar
Teleskop Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Jump to navigation Jump to search Contoh teleskop reflektor Hooker berdiameter 2.54 m yang berada di Observatorium Mount Wilson Amerika Serikat Teleskop  atau  teropong  adalah sebuah  instrumen   pengamatan  yang berfungsi mengumpulkan  radiasi elektromagnetik  dan sekaligus membentuk  citra  dari  benda  yang diamati [1] . Teleskop merupakan alat paling penting dalam  pengamatan   astronomi . Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah  transit ,  monokular ,  binokular ,  lensa kamera , atau  keker . Teleskop memperbesar  ukuran sudut  benda, dan juga  kecerahannya . Galileo  diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang  panjang gelombang   tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo,  Newton ,  Foucault ,  Hale ,  Meinel , dan lainnya)